MERANCANG DAN MENGELOLA JASA
MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN II
“MERANCANG DAN
MENGELOLA JASA”
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran II
Dosen Pembimbing : Drs. Komarudin., M.M
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.
Afifah Eka
Destyani 171010508007
2.
Akmal Putra
Kalam 171010501738
3.
Aliefia Yuannisa
Amami S 171010501812
Fakultas
Ekonomi Program Studi Manajemen
UNIVERSITAS
PAMULANG
Jl.
Surya Kencana No. 1 Pamulang – Tangerang Selatan
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami diberi
kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan makalah Manajemen Pemasaran II yang
berjudul “Merancang dan Mengelola Jasa”. Tak lupa juga kami panjatkan kepada
NABI MUHAMMAD SAW yang telah membawa kami dari zaman Jahiliyah ke zaman yang
terang benderang ini.
Dalam proses penulisan makalah ini
penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan materi dan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki,namun penulis menyadari banyak kekurangan dalam
menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai bantuan dari segala
pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan dan semangat dari orang
tua, teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemasaran II.
Dengan demikian, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca untuk lebih
mengetahui materi tentang “Merancang dan Mengelola Jasa”.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Tangerang Selatan, 18 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................................
I
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
II
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
III
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
...................................................................................
1
B.
RUMUSAN MASALAH
...............................................................................1
C.
TUJUAN
........................................................................................................
1
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT JASA
...........................................................................................
2
B.
KATEGORI BAURAN
JASA ....................................................................... 3
C.
KARAKTERISTIK
JASA
............................................................................. 5
D.
STRATEGI
PEMASARAN UNTUK PERUSAHAAN JASA...................... 6
E.
MENGELOLA MEREK
JASA ..................................................................... 7
F.
MENGELOLA JASA
DIDUKUNG PRODUK ............................................ 8
BAB 3 PENUTUP
A.
KESIMPULAN
.............................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam pemasaran, kita
tahu bahwa produk yang dihasilkan suatu perusahaan bisa berupa barang (goods)
dan jasa (service). Pandangan ini perlu dipahami secara seksama. Kita mudah
sekali terjebak ke pandangan produk fisik yang terbatas. Kita menginginkan bahwa
memikirkan suatu produk dari segi kebutuhan yang akan dipuaskan oleh produk
itu. Jika sasaran perusahaan ingin memuaskan kebutuhan pelanggannya, jasa bisa
merupakan sebagian dari produk atau jasa itu sendiri dan harus disajikan
sebagai bagian dari pemasaran secara total.
Tetapi, ketika
perekonomian semakin maju dan perusahaan-perusahaan merasa semakin sulit
melakukan diferensiasi produk-produk fisiknya. Maka mereka akan semakin
meningkatkan proporsi kegiatan mereka yang difokuskan pada produksi jasa. Jasa merupakan
kegiatan atau manfaat yang yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Perusahaan-perusahaan
jasa saat ini telah berkembang sangat pesat dan banyak diminati layaknya suatu
produkyang harus terpenuhi, antara lain jasa dalam bidang sosial, hukum,
ekonomi maupun jasa dalam kepentingan sehari-sehari.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan Hakikat Jasa ?
2.
Apa saja
Kategori Bauran Jasa ?
3.
Apa saja
Karakteristik Jasa ?
4.
Apa saja
Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa ?
5.
Bagaimana cara
Mengelola Merk Jasa ?
6.
Bagaimana cara
Mengelola Jasa di dukung Produk ?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
Hakikat, Kategori, Karakteristik dan Strategi Pemasaran dalam Perusahaan Jasa
2.
Mengetahui cara
Mengelola Merk Jasa dan Mengelola Jasa di dalam Hukum
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT JASA
1.
Definisi
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak beruwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau
mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.
Produsen dan distributor dapat mengejar keunggulan
jasa untuk membedakan diri, sebagaimana dalam contoh berikut ini, Acme
construction supply, terletak di portland, oregon, acme telah menginvestasikan
lebih dari $ 135.000 untuk jasa pengiriman Night Owl: Karyawan Acme menaruh
pesanan ke dalam kotak kotak terkunci di tempat tempat pembangunan pada jam jam
malam, sehingga bahan bangunan sudah tersedia pagi- pagi sekali.
Kata Pemimpin tim regional perusahaan tersebut,
Orang orang yang sangat peka terhadap harga tidak akan berbisnis di sini.
Tetapi orang orang melihat seluruh nilai yang kami sediakan akan melakukannya.
Dan bisnis tersebut sangat mengecilkan nyali pesaing kami. Mereka harus
mengelilingi kotak kotak pengiriman kami setiap hari untuk melakukan kunjukan
penjualan mereka.
Banyak perusahaan jasa murni sekarang menggunakan
inernet untuk menjangkau pelanggan. Dengan menjelajah situs internet sebentar
saja, anda akan menemukan sejumlah besear penyedia jawa maya.
2.
Sifat
Industri Jasa Ada di Mana-mana, Kami mendefinisikan
jasa sebagai berikut :
Jasa/layanan
(servise) adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak
kepada semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada
pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan
apapun.
Produksinya dapat atau tidak terkait dengan produk
fisik. Sektor pemerintah, dengan pengadilan, jasa penyedia lapangan kerja, rumah
sakit, lembaga pinjaman, jasa militer, kepolisian dan pemadam kebakaran, jasa
pos, lembaga peratutan, dan sekolah adalah bisnis jasa. Sektor nirlaba swasta,
dengan museum, lembaga amal,
gereja,
perguruan tinggi, yayasan, dan rumah sakit, merupakan bisnis jasa. Banyak
bagian dari sektor bisnis, misalnya maskapai penerbangan, bank, hotel,
perusahaan asuransi, firma hukum, perusahaan konsultasi manajemen, praktik
medis, perusahaan film, perusahaan perbaikan, pipa air, dan perusahaan real
estate, adalah bisnis jasa.
Banyak pekerja di sektor manufaktur, seperti
operator komputer, akuntan, dan staff hukum, sebenarnya merupakan penyedia
jasa. Banyak, mereka membentuk”pabrik jasa” yang menyediakan jasa bagi “pabrik
barang”. Dan pekerja di sektor eceran, seperti kasir, pegawai toko, wiraniaga,
dan perwakilan layanan pelangaan, juga menyediakan jasa.
B.
KATEGORI BAURAN JASA
Karena bauran barang
dan jasa yang berbeda-beda ini, sulit melakukan generalisasi tentang jasa tanpa
mencari perbedaan lebih lanjut. Namun, beberapa generalisasi dapat digunakan.
➢ Jasa berbeda-beda berdasarkan apakan jasa tersebut
berbasis peralatan (cucian mobil otomatis, mesin penjaja) atau berbasis
orang(jasa pembersihan jendela, jasa akuntansi). Jasa berbasis orang
berbeda-beda berdasarkan apakah jasa tersebut disediakan karyawan yang tidak
terampil, terampil atau profesional.
➢ Perusahaan jasa dapat memilih di antara
proses-proses yang berbeda untuk menyerahkan jasa mereka. Restoran telah
mengembangkan format berbeda tersebut seperti gaya kafetaria, makanan siap
saji, makanan swalayan (buffet) dan layanan sinar lilin (candlelight service).
➢ Ada jasa yang menharuskan kehadiran klien dan ada
yang tidak mengharuskannya. Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tatapi
perbaikan mobil tidak. Jika klien tersebut harus hadir, penyedia jasanya harus
memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Pengusaha salon kecantikan akan
berinvestasi dalam dekorasi, memainkan musik latar, dan terlibat dalam obrolan
ringan dengan pelanggan.
➢ Jasa berbeda-beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi
kebutuhan pribadi (jasa pribadi) atau kebutuhan bisnis (jasa bisnis). Penyedia
jasa biasanya mengembangkan program pemasaran yang berbeda utuk pasar pribadi
dan bisnis
➢ Penyedia jasa berbeda-beda dalam tujuan (laba atau
nirlaba) dan kepemilikan (swata atau pemeirntah) mereka. Kedua karakteristik
ini jika digabungkan secara menyilang, akan menghasilkan empat jeb\nis
organisasi yang cukup berbeda. Program pemasaranrumah sakit investor swasta
akan berbeda dari program pemasaran rumah sakit yayasan swasta atau rumah sakit
Veteran Administration (Lembaga veteran AS).
➢ Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada
bagaimana konsumen mengevaluasi mutu. Pertama, konsumen jasa umumnya
mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada iklan. Kedua, mereka sangat
mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya. Ketiga,
mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka. Keempat, karena
adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak konsumen. Itu dapat
merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri dari pesaing.
Komponen jasa bisa
menjadi bagian kecil atau besar dari keseluruhan penawaran membedakannya
menjadi lima kategori penawaran : 1.
Barang berwujud murni (pure tangible goods) penawaran terutama terdiri
1. Barang berwujud murni (pure tangible goods)
penawaran terutama terdiri dari barang berwujud seperti sabun, pasta gigi,
garam. Tidak ada jasa yang menyertai produk.
2. Barang berwujud yang disertai jasa (tangible
goods with accompanying service) penawaran terdiri dari barang berwujud yang
disertai sengan satu atau lebih jasa. umumnya semakin canggih produk, semakin
besar kebutuhan untuk jasa pendukung yang berkualitas tinggi yang lebih luas.
Jasa sering menjadi elemen penting dalam industri mobil, komputer, dan telepon
seluler.
3. Hibrida (hybrid)
penawaran terdiri dari bagian barang dan jasa yang sama proporsinya. Misalnya,
orang sering mengunjungi restoran baik karena makanan maupun penyajiannya.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa
kecil (major servise with accompanying minor goods and service) penawaran
terdiri dari jasa utama beserta tambahan jasa atau barang pendukung. Misalnya,
meskipun perjalanan mencakup beberapa barang berwujud seperti makanan ringan
dan minuman yang dibeli penumpang pesawat terbang adalah transportasi. Jasa ini
memerlukan barang bermodal besar-pesawat terbang-agar terwujud, tetapi item
utamanya adalah jasa
5.
Jasa murni (pure
service) penawaran murni terdiri dari jasa.
Contoh meliputi pengasuh bayi,
psikoterapi, dan pijat.
C.
KARAKTERISTIK JASA
Jasa mempunyai empat
karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran :
1.
Tidak berwujud Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat,
mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya.
Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi tentang jasa
tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan penyalur jasa, peralatan
dan alat komunikasi yang digunakan serta harga jasa produk tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu sebagai berikut : pertama,
meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud. Kedua,
menekankan pada manfaat yang diperoleh. Ketiga, menciptakan suatu nama merek
(brand name) bagi jasa dan yang. Keempat, memakai nama orang terkenal untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen.
2. Tidak terpisahkan Jasa tidak dapat dipisahkan
dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan
dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa, maka ia akan
berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga
penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi
terbatas.
3. Bervariasi Jasa yang diberikan sering kali
berubah-ubah tergantung dari siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana
penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas
jasa berdasarkan suatu standar. Tiga langkah yang dapat diambil perusahaan jasa
untuk meningkatkan kendali kualitas, yaitu : a. Berinvestasi dalam prosedur
ketenagakerjaan dan pelatihan yang baik b. Menstandardisasikan proses kinerja jasa
di seluruh organisasi c. Mengamati kepuasan pelanggan
4. Tidak tahan lama (perishability) Jasa tidak
dapat disimpan. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah
yang rumit. Beberapa strategi untuk menghasilakan keselarasan yang lebih baik
antara permintaan dan penawaran.
a. Pada sisi permintaan : 1) Penetapan harga yang berbeda akan
mengalihkan sebagian permintaan dari masa sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga
pertunjukan film yang murah pada sore hari. 2)
Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan
liburan pendek pada akhir pekan. 3) Jasa pelengkap dapat dikembangkan selama
jam sibuk untuk memberikan alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti
ruang minum di restoran. 4) Sistem pemesanan merupakan cara untuk mengelola
tingkat permintaan.
b. Pada sisi penawaran : 1) Karyawan paruh waktu
untuk melayani permintaan yang sibuk. 2) Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat
diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama masa sibuk. 3) Peningkatan
partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke kantong. 4)
Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis
secara bersama-sama. 5) Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya
taman hiburan membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari.
D.
STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERUSAHAAN JASA
Pendekatan pemasaran 4P
tradisional sering berhasil untuk barang. Tetapi berbagai elemen tambahan perlu
diperhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner menyarakan 3P tambahan dalam pemasaran
jasa : orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).
Karena sebagian besar jasa dapat diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan
motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan dapat
membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan.
Perusahaan-perusahaan
jasa juga mencoba mempertunjukkan mutu jasa mereka melalui bukti fisik dan
penyajian. Akhirnya, perusahaan jasa dapat memilih dari berbagai proses yang
berbeda-beda dalam memberikan pelayanan. Restoran telah mengembangkan format
yang sangat beragam seperti gaya kafetaria, fast food, buffet, dan pelayanan
dengan cahaya lilin. Gronroos menyatakan bahwa pemasaran jasa tidak hanya
membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif.
Pemasaran internal
menggambarkan pekerjaan normal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan,
memberi harga, mendstribusikan, dan mempromosikan jasa itu pada konsumen.
Pemasaran internal menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
melatih dan memotivasi pegawainya agar melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran interaktif menggambarkan keahlian pegawai dalam melayani klien. Klien
meniloai mutu jasa bukan hanya mutu teknis
(misalnya,
apakah pembedahan itu berhasil, melainkan juga melalui mutu fungsional
(misalnya, apakah dokter bedah itu menunjukkan perhatian dan membangkitkan
keyakinan), penyedia jasa harus memberikan ”sentuhan tinggi” dan juga
”teknologi tinggi”.
Pelanggan mengeluh
tentang informasi yang tidak akurat, personel yang tidak tanggap, kasar, atau
tidak dilatih dengan baik, dan waktu tunggu yang lama.Keluhan jasa pelanggan
sedang meningkat. Sebelumnya, perusahaan jasa menyambut baik semua pelanggan,
namun sekarang perusahaanperusahaan ini memiliki begitu banyak data tentang
individu-individu sehingga mereka mampu mengklasifikasikan mereka ke dalam
tingkatan laba.
Dengan demikian, tidak
serba jelek bagi semua pelanggan. Perusahaan penerbangan, hotel dan bank
semuanya memanjakan pelanggan yang baik. Pembelenja besar mendapatkan diskon
khusus, tawaran promosi, dan banyak layanan spesial. Pelanggan lainnya mendapat
biaya lebih tinggi, layanan yang dikurangi, paling-paling hanya ada pesanan
bersuara untuk menjawab pertanyaan.
Namun, perusahaan yang menyediakan
tingkatan jasa berbeda harus berhati-hati dalam menuntut jasa yang lebih unggul
karena pelanggan yang mendapatkan perlakuan jelek dapat melukai reputasinya.
Yang paling penting, internet telah memberdayakan pelanggan dengan memungkinkan
mereka meluapkan kemarahan terhadap layanan yang jelek.
E.
MENGELOLA MEREK JASA
Sejumlah
merek yang sangat kuat di dunia ini adalah jasa yaitu jasa keuangan (Citibank,
American Express, JP Morgan, HSBC dan Goldman Sachs).
Sejumlah rumah sakit
mendapatkan reputasi ”megamerek” karena terbaik di bidangnya seperti Mayo
Clinic, Massachusets General dan Sloan Kettering. Seperti sejumlah merek lain,
merek jasa harus terampil mendeferensiasii dirinya dan menyusun strategi merek yang
memadai.
Mendeferensiasi
jasa. Para pemasar
jasa sering mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para pelanggan
menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak terlalu
peduli pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga.
Tetapi
tawaran jasa dapat dideferensiasi dengan beberapa cara. Pada industri
penerbangan, berbagai perusahaan penerbangan telah memperkenalkan fitur seperti
program bioskop, barang
kenangan yang dijual, layanan telepon daru udara ke darat, dan pemberian hadiah
atas pelanggan yang sering naik pesawat mereka.
Menyusun strategi merek jasa. Penyusunan strategi merek jasa
memerlukan perhatian khusus atas pemilihan unsur merek, penetapan dimensi citra
(image), dan perancangan strategi pemerekan
a. Pemilihan
unsur merek.
Ingatan
atas merek menjadi penentu keberhasilan penjualan. Pada kasus ini, nama merek
yang mudah diingat menjadi sangat penting. Unsur merek lain – logo, simbol,
karakter dan slogan juga mampu membangun kesadaran akan merek dan citra merek.
Karena produk fisiknya tidak muncul, fasilitas fisik (rancangan lingkungan,
tempat penerimaan tamu, baju seragam, materi bangunan) menjadi sangat penting.
b. Penetapan dimensi citra (image)
b. Penetapan dimensi citra (image)
Asosiasi
atas organisasi cenderung menjadi asosiasi merek yang sangat penting. Salah
satu asosiasi yang sangat penting ialah kredibilitas dan persepsi kepakaran,
kemampuan dipercaya, dan kepantasan untuk disukai.
c. Perancangan strategi pemerekan
c. Perancangan strategi pemerekan
Jasa
juga harus memikirkan penyusunan hierarki merek dan portofolio merek yang
memungkinkan positioning dan pembidikan sejumlah segmen pasar yang
berbeda-beda. Hilton Hotels memiliki portofolio merek yang meliputi Hilton
Garden Inns yang membidik para pelancong bisnis yang berkantong tipis.
F. MENGELOLA JASA DI DUKUNG PRODUK
Pabrik
peralatan (perkakas kecil, mesin kantor, traktor, mainframs, pesawat terbang)
memberikan jasa yang didukung produk. Perusahaan yang membuat produk bagus
tetapi memberikan dukungan lokal yang buruk sangat tidak unggul.
·
Mengidentifikasi dan Memuaskan Kebutuhan Pelanggan
Pelanggan memiliki tiga
kekhawatiran khusus yakni :
-
Mereka khawatir dengan keandalan dan seringnya kegagalan.
Seorang petani mungkin mentolerir mesin pertanian yang rusak setahun sekali,
tetapi bukan dua tiga kali.
-
Pelanggan khawatir dengan lamanya kerusakan mesin. Makin lama
makin rusak, makin tinggi biayanya. Pelanggan tersebut memperhitungkan
keandalan layanan penjual yaitu kemampuan penjual memperbaiki mesin tersebut
dengan cepat atau setidaknya menyediakan pengganti sementara
-
Pelanggan khawatir dengan biaya sendiri untuk pemeliharan dan
perbaikan.
·
Strategi
Jasa Purna-Jual
Kualitas departemen-departemen –
departemen layanan pelanggan sangat berbeda- beda. Dalam menyediakan layanan,
sebagian besar perusahaan bergerak melalui beberapa tahap :
-
Produsen
biasanya memulainya dengan menjalankan departemen suku cadang dan perbaikannya
sendiri. Kemudian mereka merasa mahal dan mengabiskan waktu untuk melatih
orang-orang lain, dan menemukan bahwa mereka dapat menghasilkan banyak uang
dengan menjalankan bisnis suku cadang dan perbaikan tersebut.
-
Sejauh
mereka merupakan pemasok tunggal suku cadang yang dibutuhkan, mereka dapat
mengenakan harga yang sangat mahal.
-
Lama
kelamaan, produsen-produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan dan
perbaikan kepada distributor dan penjual resmi. Kedua perantara ini tinggal
lebih dekat dengan pelanggan, menjalankan usaha di lokasi yang lebih banyak,
dan dapat menawarkan jasa dengan lebih cepat. Produsen masih menghasilkan laba
dari suku cadang, tetapi menyerahkan laba layanan kepada perantaranya.
-
Kemudian
muncul perusahaan-perusahaan jasa independen. Lebih dari 40 tugas perbaikan
mobil sekarang dilakukan di luar penyalur mobil.
-
Pilihan
layanan pelanggan semakin cepat dan ini menurunkan harga dan laba layanan.
Perusahaan peralatan semakin menggambarkan bagaimana menghasilkan uang dari
peralatan mereka yang independen dari kontrak servis
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang
sudah di jelaskan di bab kedua dapat disimpulkan intinya adalah sebagai berikut
:
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
beruwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Produksinya mungkin saja terkait atau
mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. Hakikat bauran jasa juga
memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi mutu. Pertama, konsumen
jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada iklan. Kedua,
mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai
mutunya. Ketiga, mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka.
Keempat, karena adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak
konsumen. Itu dapat merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri
dari pesaing.
Jasa mempunyai empat karakteristik
berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran. Pendekatan pemasaran
4P tradisional sering berhasil untuk barang. Tetapi berbagai elemen tambahan
perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner menyarakan 3P tambahan
dalam pemasaran jasa : orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan
proses (process). Mendeferensiasi
jasa. Para pemasar
jasa sering mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para pelanggan
menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak terlalu
peduli pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga. Pabrik
peralatan (perkakas kecil, mesin kantor, traktor, mainframs, pesawat terbang)
memberikan jasa yang didukung produk. Perusahaan yang membuat produk bagus
tetapi memberikan dukungan lokal yang buruk sangat tidak unggul.
DAFTAR ISI
Materi e-learning
universitas pamulang
Komentar
Posting Komentar