Ceteris Paribus, Fallacy Of Composition dan Pernyataan Ilmu Ekonomi Yang Berakar Dari Kebutuhan Manusia

Istilah Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition

Cēterīs pāribus adalah istilah dalam bahasa Latin, yang secara harafiah dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “dengan hal-hal lainnya tetap sama“ dan dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai “all other things being equal”. Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi. Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa “Harga dari daging sapi akan meningkat — ceteris paribus — bila kuantitas daging sapi yang diminta oleh pembeli juga meningkat.

Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu barang (daging sapi). Ceteris paribus di sini berarti bahwa asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat mempengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan.

Faktor-faktor tersebut misalnya termasuk: harga barang substitusi (misalnya harga daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit sapi gila), atau adanya tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat kepada vegetarianisme).

Fallacy of  Compoaition adalah sebuah kondisi dimana keputusan yang dianggap baik dalam skala mikro belum tentu baik jika dilihat dalam skala makro. Contoh yang paling sering dijelaskan adalah berhemat. Dalam skala mikro, mungkin berhemat dianggap baik bagi manusia. Namun dalam skala makro, penghematan yang dilakukan oleh seluruh household akan menyebabkan konsumsi agregat menurun. Dan sedemikian rupa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan Bahwa Ilmu Ekonomi Berakar Dari Kebutuhan Manusia

Karena dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Sedangkan sumber daya yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya terbatas. Ilmu Ekonomi disini menunjukan bahwa untuk bisa mengatasi hal tersebut  kita dituntut untuk mempelajari dan mengatasi masalah kebutuhan ekonomi manusia yang tidak terbatas agar tercapai sebuah kemakmuran dengan cara memilah-milah dan mengalokasikan pemenuhan kebutuhan hidup dimulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 

Selain dapat mempelajari dan mengatasi masalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas, ilmu ekonomi juga dapat menggambarkan keadaan dan kebutuhan manusia secara aktual ekonomi. Dan juga dapat menerapkan kebijakan untuk memecahkan masalah-masalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber dayanya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERANCANG DAN MENGELOLA JASA

SOAL MANAJEMEN OPERASI